This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 November 2011

KLASIFIKASI AMPIBI

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan (Iskandar 1998). Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosis) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Taksonomi Amfibi yaitu:

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Subkelas : Tetrapoda
Kelas : Amfibia Linnaeus, 1758
Amfibi mempunyai ciri-ciri:
1. Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
2. Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
3. Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
4. Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
5. Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
6. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelamberkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Menurut Cogger (1999) amfibi terbagi menjadi tiga bangsa yaitu salamander (bangsa caudata), sesilia (bangsa gymnophiona), dan katak dan kodok (bangsa anura).

Katak dan Kodok (Bangsa Anura)



Sesilia (Bangsa Gymnophiona)



Salamander (Bangsa Caudata)

Bangsa caudata atau salamander merupakan bangsa yang bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik. Bangsa kedua yaitu sesilia atau gymnophiona yang mempunyai ukuran paling kecil diantara amfibi yang lain. Bentuknya seperi cacing dengan kepala dan mata yang tampak jelas. Satu lagi bangsa amfibi yang paling umum dijumpai yaitu bangsa anura atau katak. Katak mudah dikenali dari tubuhnya yang tampak seperti berjongkok dengan empat paha untuk melompat, leher yang tidak jelas, dan tanpa ekor (Iskandar 1998).
Bangsa sesilia tersebar di daerah tropis, kecuali di Madagaskar, New Guinea dan Australia. Salamander tersebar luas di daerah temperate dari belahan bumi utara meskipun terdapat satu famili yang terdapat di daerah tropis. Sedangkan bangsa anura tersebar hampir di seluruh dunia, dengan keanekaragaman tertinggi di daerah tropis (Cogger & Zweifel 2003).
Bangsa sesilia mempunyai ukuran terkecil 15 mm sedangkan yang terbesar mencapai 1,5 meter. Bangsa salamander mempunyai ukuran terkecil 27 mm dan yang terbesar mencapai 160 cm. Sedangkan bangsa anura terkecil berukuran 1 cm dan yang terbesar mencapai 40 cm dengan berat 3,3 kg (Hofrichter 2000).
Menurut AmphibiaWeb (2011) jumlah amfibi di dunia sekarang ini mencapai 6810 jenis yang terdiri dari 6013 anura, 608 caudata dan 189 gymnophiona. Indonesia memiliki sekitar 450 jenis anura dan terdapat 10 famili dari bangsa anura yang ada di dunia. Famili tersebut adalah Bombinatoridae (Discoglossidae), Megophryidae (Pelobatidae), Bufonidae, Lymnodynastidae, Myobatrachidae, Microhylidae, Pelodryadidae, Ranidae, Rhacophoridae dan Pipidae (Iskandar 1998).