This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 29 April 2012

TEMPE

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Potongan-potongan tempe yang belum dimasak. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, sepertiRhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akanserat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi danantioksidan pencegah penyakit degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam. Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur(strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).

Jumat, 20 April 2012

Jakarta, Psikologi Zone – Stres bukan hanya dialami oleh orang dewasa, usia anak-anak juga rentan pada stres. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) sendiri telah menerima rata-rata 200 laporan kasus per bulan sepanjang tahun 2011, meningkat 98 persen dari tahun sebelumnya. Stres pada anak balita hingga usia sekolah dan remajadiketahui banyak sebab. Orang tua perlu untuk peka dan mengenali gejala stres yang mungkin dialami oleh anak mereka. Mengetahui gejala stres pada anak sejak dini dapat membantu orang tua menemukan solusi yang tepat bagi mereka. Setiap kelompok usia anak memiliki caranya sendiri dalam menunjukkan rasa frustasi atau stres yang mereka alami. Sensifitas orang tua dirasa perlu untuk mengetahui tanda-tanda anak mengalami stres. Hal ini diungkapkan oleh psikolog dan direktur Personal Growth Dra Ratih Ibrahim, MM, Selasa (20/3) di Jakarta. “Semakin muda usia anak, ia belum mempunyai kapasitas untuk bercerita mengungkapkan apa yang dirasakannya. Bahkan, untuk balita misalnya, ia belum memahami apa yang dinamakan stres. Yang paling berperan membantu anak mengenali tanda stres dan mengatasinya adalah orangtua,” jelasnya. Ratih menambahkan, ada sejumlah gejala yang bisa dijadikan patokan bagi orang tua dalam mendeteksi gangguan stres pada anak. Tanda-tanda ini meliputi karakteristik fisik, emosi dan psiko-sosial. Misalnya, anak terlihat lebih rewel, uring-uringan, kehilangan minat, pemarah, mudah tersinggung, menunjukkan sikap gelisah, kepercayaan diri luntur, bahkan menarik diri dari pergaulan. Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait dalam tempat yang sama menambahkan, anak stres bisa diketahui juga melalui menurunnya nilai akademis, mengigau, nafsu makan menurun, mimpi buruk dan menggertakan gigi. “Stres pada anak tidak datang dengan sendirinya, orangtua juga punya kontribusi yang membuat anak menjadi stres,” ungkap Arist. Gaya pengasuhan orang tua menjadi sangat penting bagi orang tua dalam menentukan sikap pada anak. Jangan sampai orang tua dalam menerapkan pola asuh, misalnya cenderung otoriter, mengabaikan, dan stimulasi yang salah.

4 SYARAT PERILAKU ABNORNAL

Amerika Serikat, Psikologi Zone – Kadang-kadang kita bertanya kepada diri sendiri, “Apakah saya normal?” Saya selalu berulang-ulang mencuci tangan dengan sabun, walaupun terlihat tidak kotor. Nampaknya saya memiliki apa yang disebut Obsesif-Compulsive Disorder. Dari waktu ke waktu, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah saat ini saya “normal”.
“Standar normal atau abnormal tergantung pada masyarakat dimana kita hidup, apakah perilaku tersebut dapat dianggap normal atau abnormal oleh masyarakat,” kata Jennie S. Bev, yang saat ini mengejar gelar Doctor of Psychology di Southern California University, Sabtu (7/4). Ia menambahkan, dalam budaya Jepang, kehormatan pribadi adalah sesuatu yang serius. Bila kehormatan mereka ternodai oleh diri mereka sendiri, maka bunuh diri layak dilakukan. Berbeda dengan Amerika Serikat, pikiran yang terlintas pertama kali ketika orang bunuh diri adalah depresi klinis. “Budaya menentukan apakah perilaku seseorang disebut normal atau abnormal. Kata yang mungkin bisa diterima pada perilaku aneh adalah eksentrik. Seorang seniman yang melukis dengan air ludah sendiri, dapat dianggap eksentrik bukan abnormal,” tuturnya yang juga lahir di Jakarta. Ia mengatakan, “secara umum, empat prasyarat sebuah perilaku bisa disebut abnormal yaitu ketika ada penyimpangan, penderitaan, disfungsi, dan bahaya.” Jennie menjelaskan lebih lanjut, Pertama, penyimpangan perilaku dari norma-norma umum di masyarakat bisa dianggap abnormal. Seseorang bisa saja mengalami gangguan kepribadian disosiatif, namun di budaya tertentu ia dianggap kerasukan. Kedua, Penderitaan yang dialami oleh individu dan orang disekitarnya menjadi tolak ukur abnomal berikutnya. Misalnya, seseorang bersedia bersepeda ke 100 negara di dunia, selama apa yang dilakukan oleh individu tidak membuat tekanan atau penderitaan pada dirinya dan orang lain, maka itu bisa disebut eksentrik bukan abnormal. Ketiga, disfungsi, apakah perilaku tersebut menyebabkan disfungsi dalam kegiatan sehari-hari. Berduka atas kematian saudara, kekasih, atau orang tua bisa berangsur membaik, namun bila sampai membuat individu menarik diri dari lingkungan dan kehidupan sehari-hari, maka bisa disebut abnormal yaitu mengalami gangguan depresi ( keempat ) Setiap kali seseorang melakukan tindakan berbahaya pada dirinya atau orang lain, maka itu bisa disebut abnormal. Variabel ini tidak berlaku untuk semua kasus, misalnya pada kasus patologi psikologis tidak semua mengakibatkan bunuh diri atau pembunuhan. Walaupun begitu, tindakan membunuh atau merugikan seseorang jelas tidak bisa diabaikan. “Dengan memahami apa yang disebut abnormal, kita seharusnya bisa mengamati diri kita sendiri dan orang lain untuk hidup lebih baik,” tutup penulis buku Success with Positive Psychology ini.