Manfaat Tidur Siang Bagi Anak, Dan Tips Mengajak Anak Tidur Siang
Memasuki usia 4 tahunan, sebagian anak mulai meninggalkan kebiasaan tidur karena anak tengah tertarik pada mainan dan permainan serta lingkungan pertemanan yang ditemuinya. Padahal, menurut dr. Yuda Turana, Sp.S., ada beberapa faedah tidur siang yang bisa dirasakan seperti memulihkan fisik dan mental setelah sejak pagi beraktivitas.
Dengan tidur siang, tubuh menjadi relaks karena hormon kortisol bekerja menetralisasi stres. Ketika anak bangun, dia merasa kembali segar dan kemampuan berkonsentrasinya kembali meningkat. Selain itu, kala tidur siang, metabolisme otak berlangsung sangat aktif. Efeknya baik bagi korteks otak, terutama untuk meningkatkan kemampuan kognitif.
Beberapa penelitian menguak tidur siang terbukti meningkatkan kesiapan tubuh, memulihkan mood bahkan produktivitas. Secara fisik, tidur siang memberikan kesempatan pada tubuh untuk mendapat energi baru sebagai “amunisi” untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Selama tidur, memang semua fungsi organ tubuh cenderung melamban, pada saat itulah sel dan jaringan yang aus dan rusak dipulihkan.
Dari sisi psikologis, tidur siang juga mengajari anak untuk berdisiplin pada aturan sehingga ia bisa belajar mengelola waktu. Dalam skala lebih luas, bila kita mengajarkan dan menerapkan aturan secara konsisten, maka kelak anak akan disiplin terhadap waktu. Sebaliknya, bila tak tidur siang, anak relatif jadi mudah rewel, gampang ngambek, uring-uringan, kurang mampu berkonsentrasi, dan malas makan.
Kebutuhan tidur siang pada tiap tingkat usia berbeda-beda. Untuk usia prasekolah cukup sekitar 1-2 jam. Yang terpenting adalah kualitas tidur. Meskipun cukup lama, kalau di saat bangun anak tak merasa bugar, ini berarti tidurnya kurang berkualitas. Jadi, lebih baik tidur 1 jam tapi si anak benar-benar lelap.
jika anak tak mau tidur, jangan dipaksa karena hanya akan membuatnya semakin ogah tidur. Ada kalanya anak memang tak mau tidur. Lakukan saja beberapa aktivitas yang bermanfaat namun pilih yang tenang seperti membaca, bermain boneka, atau mendengarkan lagu. Kegiatan yang mengasah keterampilan tangan dan kognitif seperti bermain puzzle juga disarankan.
Tips Mengajak Anak Tidur Siang
1. Jelaskan pada si kecil mengenai pentingnya tidur siang.
2. Untuk memudahkan anak ngantuk pada siang hari, biarkan fisiknya lebih aktif selama pagi hari. Semakin letih tubuhnya, semakin mudah mengajaknya tidur siang.
3. Ajari anak tidur siang pada waktu yang sama agar terkondisi. Untuk itu lakukan pembiasaan. Ingat, tubuh memiliki jam biologis (biological clock) yang dibentuk oleh kebiasaan harian.
4. Bangun suasana yang kondusif untuk tidur. Ajak ke “zona sunyi” atau tenang, misalnya dengan menyetel musik berirama tenang sebagai pengantar tidur. Awalnya mungkin sulit, namun bila kebiasaan tidur siang ini terus dibangun, maka takkan sulit lagi mengajak anak tidur siang.
5. Ciptakan ritual sebelum tidur siang, misalnya cuci tangan dan kaki, serta berdoa sebelum tidur. Hal ini akan membantu si anak untuk memasuki tahapan tidur, karena otak terkondisi untuk tidur saat si anak mulai mencuci kaki. Jangan lupa, di dekat zona tidur (ranjang dan sekitarnya) hindari adanya mainan yang dapat menarik perhatian anak, misalnya mobil-mobilan atau boneka Barbie favorit anak.
6. Bila anak tak kunjung tidur meski sudah melakukan ritual tersebut, harap bersabar saja. Usai melakukan aktivitas fisik ada suatu masa yaitu cool period sekitar 10-20 menit, baru kemudian anak bisa tidur.
7. Jangan beri reward & punishment. Hal-hal semacam itu malah makin membuat anak sulit tidur dan tidak bila relaks.
8. Temani anak sampai dia tidur. Kehadiran orangtua (dengan pelukan atau elusan lembut) memberikan suasana nyaman bagi si kecil. Secara psikologis, langkah ini pun dapat mempererat kelekatan antara anak dan orangtua. Si kecil pun merasakan rasa sayang dan perhatian dari orangtuanya
Memasuki usia 4 tahunan, sebagian anak mulai meninggalkan kebiasaan tidur karena anak tengah tertarik pada mainan dan permainan serta lingkungan pertemanan yang ditemuinya. Padahal, menurut dr. Yuda Turana, Sp.S., ada beberapa faedah tidur siang yang bisa dirasakan seperti memulihkan fisik dan mental setelah sejak pagi beraktivitas.
Dengan tidur siang, tubuh menjadi relaks karena hormon kortisol bekerja menetralisasi stres. Ketika anak bangun, dia merasa kembali segar dan kemampuan berkonsentrasinya kembali meningkat. Selain itu, kala tidur siang, metabolisme otak berlangsung sangat aktif. Efeknya baik bagi korteks otak, terutama untuk meningkatkan kemampuan kognitif.
Beberapa penelitian menguak tidur siang terbukti meningkatkan kesiapan tubuh, memulihkan mood bahkan produktivitas. Secara fisik, tidur siang memberikan kesempatan pada tubuh untuk mendapat energi baru sebagai “amunisi” untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Selama tidur, memang semua fungsi organ tubuh cenderung melamban, pada saat itulah sel dan jaringan yang aus dan rusak dipulihkan.
Dari sisi psikologis, tidur siang juga mengajari anak untuk berdisiplin pada aturan sehingga ia bisa belajar mengelola waktu. Dalam skala lebih luas, bila kita mengajarkan dan menerapkan aturan secara konsisten, maka kelak anak akan disiplin terhadap waktu. Sebaliknya, bila tak tidur siang, anak relatif jadi mudah rewel, gampang ngambek, uring-uringan, kurang mampu berkonsentrasi, dan malas makan.
Kebutuhan tidur siang pada tiap tingkat usia berbeda-beda. Untuk usia prasekolah cukup sekitar 1-2 jam. Yang terpenting adalah kualitas tidur. Meskipun cukup lama, kalau di saat bangun anak tak merasa bugar, ini berarti tidurnya kurang berkualitas. Jadi, lebih baik tidur 1 jam tapi si anak benar-benar lelap.
jika anak tak mau tidur, jangan dipaksa karena hanya akan membuatnya semakin ogah tidur. Ada kalanya anak memang tak mau tidur. Lakukan saja beberapa aktivitas yang bermanfaat namun pilih yang tenang seperti membaca, bermain boneka, atau mendengarkan lagu. Kegiatan yang mengasah keterampilan tangan dan kognitif seperti bermain puzzle juga disarankan.
Tips Mengajak Anak Tidur Siang
1. Jelaskan pada si kecil mengenai pentingnya tidur siang.
2. Untuk memudahkan anak ngantuk pada siang hari, biarkan fisiknya lebih aktif selama pagi hari. Semakin letih tubuhnya, semakin mudah mengajaknya tidur siang.
3. Ajari anak tidur siang pada waktu yang sama agar terkondisi. Untuk itu lakukan pembiasaan. Ingat, tubuh memiliki jam biologis (biological clock) yang dibentuk oleh kebiasaan harian.
4. Bangun suasana yang kondusif untuk tidur. Ajak ke “zona sunyi” atau tenang, misalnya dengan menyetel musik berirama tenang sebagai pengantar tidur. Awalnya mungkin sulit, namun bila kebiasaan tidur siang ini terus dibangun, maka takkan sulit lagi mengajak anak tidur siang.
5. Ciptakan ritual sebelum tidur siang, misalnya cuci tangan dan kaki, serta berdoa sebelum tidur. Hal ini akan membantu si anak untuk memasuki tahapan tidur, karena otak terkondisi untuk tidur saat si anak mulai mencuci kaki. Jangan lupa, di dekat zona tidur (ranjang dan sekitarnya) hindari adanya mainan yang dapat menarik perhatian anak, misalnya mobil-mobilan atau boneka Barbie favorit anak.
6. Bila anak tak kunjung tidur meski sudah melakukan ritual tersebut, harap bersabar saja. Usai melakukan aktivitas fisik ada suatu masa yaitu cool period sekitar 10-20 menit, baru kemudian anak bisa tidur.
7. Jangan beri reward & punishment. Hal-hal semacam itu malah makin membuat anak sulit tidur dan tidak bila relaks.
8. Temani anak sampai dia tidur. Kehadiran orangtua (dengan pelukan atau elusan lembut) memberikan suasana nyaman bagi si kecil. Secara psikologis, langkah ini pun dapat mempererat kelekatan antara anak dan orangtua. Si kecil pun merasakan rasa sayang dan perhatian dari orangtuanya