Guru memang perjuangan janganlah menjadi guru kalau tidak mau berjuang, betul apa betul ? Seorang guru dituntut untuk sempurna segalanya, baik segalanya, profesional segalanya ? Bahkan sebagai tokoh masyarakat atau ditokohkan dimasyarakat pun, harus segalanya dipandanf orang yang terhormat atau paling tidak dihormati karena seorang guru yang digugu lan ditiru. Tapi ingat akan menjadi cemoohan dimasyarakat, bahkan dihinakan ketika tergores perlakuan yang menyimpang dari norma. Sehingga guru menjadi seorang yang wagu dan saru tak layak ditiru. Kalau sudah begitu sudahlah engkau guru yang tidak ada nama yang baik untuk ditinggalkan.
1. Setelah bulan Mei lalu Kementerian Informasi dan Komunikasi merilis data Komisi Perlindungan Anak (KPA) yang menyebutkan 62, 7 persen remaja Indonesia sudah kehilangan kegadisannya, 21 persen remaja telah melakukan oborsi,
2. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat hasil survei pada 2010 menunjukkan, 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pranikah.
“Artinya dari 100 remaja, 51 sudah tidak perawan,” ujar Kepala BKKBN Sugiri Syarief usai memberikan sambutan acara Grand Final Kontes Rap dalam memperingati Hari AIDS Sedunia di lapangan parkir Monas, Jakarta Minggu (28/11).
3. Hasil survei untuk beberapa wilayah lain di Indonesia, seks pranikah juga dilakukan beberapa remaja, misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen, di Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan. “Hasil penelitian di Yogya dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalami kehamilan sebelum menikah,” kata Sugiri.
4. Penyalahgunaan narkoba menunjukkan, dari 3,2 juta jiwa yang ketagihan narkoba, 78 persennya adalah remaja. Sedangkan penderita HIV/AIDS terus meningkat setiap tahunnya.
Dari rilis BKKBN yang diterima wartawan diketahui, estimasi jumlah aborsi di Indonesia per tahun mencapi 2,4 juta jiwa. 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan remaja.
Berdasarkan data Kemenkes pada akhir Juni 2010 terdapat 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan persentase pengidap usia 20-29 tahun yakni 48,1 persen dan usia 30-39 tahun sebanyak 30,9 persen. Selain itu kasus penularan terbanyak adalah heteroseksual sebanyak 49,3 persen, homoseksual sebanyak 3,3 persen dan IDU (jarum suntik) 40,4 persen. Sungguh menyedihkan. (republika/shodiq ramadhan)