Minggu, 15 November 2009

Cara Kaktus Bertahan Hidup

Bentuknya unik beraneka ragam. Duri, menjadi ciri utamanya. Tumbuhan ini paling tahan dengan kondisi kering di gurun pasir. Ouw, ouw, siapa dia? Tentu saja kaktus.Kata ‘kaktus’ berasal dari bahasa Yunani “kaktos” yang berarti tanaman berduri. Durinya tajam-tajam. Hei, sebenarnya koq kaktus punya banyak duri sih? Dan, mengapa tanaman ini tidak memiliki daun?


Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus.
Sebenarnya, kaktus memiliki daun. Namun, sehingga dapat daun tersebut berubah menjadi bentuk duri, mengurangi penguapan air lewat daun. Kamu pasti tau kan, semakin lebar permukaan daun suatu tanaman, maka semakin banyak jumlah air yang menguap setiap saat.
Analoginya seperti ini : Kalau kita lagi kepedasan, trus mau minum. Eh, ternyata air minumnya masih sangat panas. Ambil saja mangkuk/ piring, lalu tuangkan air minum yang panas tersebut. Tunggu selama beberapa menit, air pun langsung menurun suhunya, karena laju pendinginan jadi lebih cepat karena area pendinginan lebih luas. Udara luar lebih banyak bersentuhan dengan air dalam piring daripada air dalam gelas karena bidang tekan lebih besar. Nah, kaktus juga menggunakan prinsip seperti itu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.

Lalu, muncul pertanyaan : mengapa kaktus yang kita tanam di pot kecil tidak berakar panjang? Jelas saja karena kita sudah memberikan kebutuhan air tersebut dengan menyiraminya secara teratur. Tetapi perlu diingat, bahwa air yang kita siramkan kepada kaktus ber-pH normal, tidak mengandung garam atau asam, karena hal ini dapat menyebabkan kebusukan.
Nah, sekarang sudah pada tau kan, mengapa kaktus bisa bertahan pada kondisi kekeringan? Tanaman dan hewan memang memiliki banyak cara dalam beradaptasi dengan lingkungan. Adaptasi ini diperlukan untuk apa? Tentu saja untuk tetap bertahan hidup. Manusia juga demikian, bukan? Lain kali kita akan membahas cara adaptasi mahluk hidup yang lain, yang ada di sekitar kita. Sehingga, kita bisa semakin cinta kepada lingkungan.